Rabu, 28 November 2012

Meminta itu pada siapa?


Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
Ù…َا Ù…ِÙ†ْ عَبْدٍ Ù…ُسْÙ„ِÙ…ٍ ÙŠَدْعُÙˆ Ù„ِØ£َØ®ِيهِ بِظَÙ‡ْرِ الْغَÙŠْبِ Ø¥ِÙ„َّا Ù‚َالَ الْÙ…َÙ„َÙƒُ ÙˆَÙ„َÙƒَ بِÙ…ِØ«ْÙ„ٍ
“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)

Ingin sharing sedikit tentang Do'a. Hadits di atas begitu terngiang-ngiang di telinga.. "Ngiang... Ngiang" hehehe..

Sejak dulu saya tahu hadits tersebut, dan sejak itu pula saya meyakini bahwa jika kita mendo'akan kebaikan bagi orang lain maka kebaikan yang berlipat juga untuk kita..
Bagaimana tidak? Kita berdo'a diam-diam untuk saudara kita. Lalu malaikat mendoakan do'a yang sama untuk kita.. "Luaarrrr Biasa" ^_^

Hal yang lebih luar biasanya lagi, di saat saya bekerja di sebuah lembaga sosial. Sebagai 'amil Zakat.
Do'a bagaikan udara dalam ruangan yang saya tempati. Saya bernafas dengannya, dan saya membutuhkan itu untuk hidup. Bukan hal yang berlebihan jika saya mengandaikan do'a seperti itu.
Karena bukankah Do'a itu senjata para Mukmin? Do'a adalah kata-kata permintaan kita pada Sang Maha Pemilik segalanya Allahu Rabbi yang penuh dengan pengharapan. Bukti kerendahan seorang hamba pada Tuhannya.

 Seperti Hadits berikut:
dari Nabi SAW dalam hal apa-apa yang beliau riwayatkan dari Allah Tabaroka wa Ta’ala sesungguhnya Allah berfirman: 
 
“Wahai hamba-hambaku sesungguhnya Aku mengharamkan dholim atas diriKu dan Aku menjadikan dholim (aniaya) itu diharamkan di antara kalian, maka janganlah saling menganiaya diantara kalian”.

“Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian semua itu sesat kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepadaku niscaya Kuberi hidayah kalian”.

“Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian semua itu orang lapar kecuali orang-orang yang Aku beri makan. Maka minta makan kalian padakU niscaya Aku beri makan kalian”.

“Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian semua orang-orang yang telanjang kecuali orang yang aku beri maka mintalah pakaian padaKu niscaya Aku beri pakaian kalian”.

“Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian semua melakukan kesalahan di waktu malam dan siang. Aku adalah yang mengampuni segala dosa semuanya. Maka mintalah ampun kalian semua padaKu niscaya Aku ampuni kalian”.

“Wahai hamba-hambaku sesungguhnya kalian semua tidak bisa sampai pada mudhorotku lantas kalian bisa membahayakan padaku dan kalian tidak akan sampai pada manfaatKu lantas kalian bisa memberi manfaat padaKu (itu tidak)”.

“Wahai hamba-hambaKu andaikata orang-orang yang awal dari kalian dan (sampai dengan) orang-orang yang paling akhir dari kalian yang terdiri dari manusia dan jin adalah mereka itu di atas setaqwa-taqwa hati seseorang dari kalian maka yang demikian itu tidak menambah sedikitpun dari kerajaanku”.

“Wahai hamba-hambaKu andaikata orang-orang yang awal dari kalian dan (sampai dengan) orang-orang yang paling akhir dari kalian yang terdiri dari manusia dan jin adalah mereka itu di atas sejahat-jahat hati seseorang , yang demikian itu tidak akan mengurangi kerajaanKu sedikitpun”.

“Wahai hamba-hambaKu andaikata orang-orang yang awal dari kalian dan (sampai dengan) orang-orang yang paling akhir dari kalian yang terdiri dari manusia dan jin, mereka semua berdiri di suatu tanah lapang mengajukan suatu permohonan kepadaKu, lantas masing-masing Aku beri apa yang dimintanya, maka yang demikian itu tidaklah mengurangi apa-apa yang ada di sisiku, kecuali ibarat sebuah jarum yang dicelupkan dalam lautan”.

“Wahai hamba-hambaKu itulah gambaran amal-amal kalian, Aku menghitungnya untuk kebaikan kalian semua kemudian Aku memenuhu (memberi ganjaran) amal kalian. Maka barang siapa menemui kebaikan ucapkanlah الْØ­َÙ…ْدُ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ dan barang siapa yang menemui selain kebaikan janganlah mencaci maki kecuali pada diri sendiri”.


Said meriwayatkan Abu Idris Al Haulani saat membacakan hadist ini ia duduk di atas kedua lututnya.
Hadist Muslim jus 4 no. 1995-1996
Masih patutkah kita meminta selain pada-Nya?
Semoga kita hanya meminta pada-Nya.. ^_^
Semoga bermanfaat, Wallahu'alam bishawab..

Kamis, 22 November 2012

Berbagi Hijau untuk Indonesia




Melalui Keputusan Presiden No 24/2008, Pemerintah telah menetapkan tanggal 28 November diperingati sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), dan Desember sebagai Bulan Menanam Nasional (BMN). Pada peringatan HMPI tahun 2010 di Jatiluhur, Jawa Barat, Presiden RI telah mengamanatkan untuk melanjutkan Gerakan Penanaman 1 Miliar Pohon. Peringatan HMPI tahun 2011 dilaksanakan hari Senin (28/11), di Bukit Merah Putih, Santi Dharma Indonesia Peace and Security Center atau Pasukan Misi Pemeliharaan Perdamaian, di Sentul, Citeureup, Bogor, Jawa Barat. (Berita Perhutani)

Bicara tentang rejeki, Banyak Pohon Banyak Rejeki memang slogan yang pas dan tepat  adanya. Sebuah perusahaan minuman jeruk tak akan berhasil tanpa pohon jeruk yang selalu mereka tuai hasilnya setiap hari. Pengusaha kertas dan perlengkapan rumah tangga seperti tissue pun sudah menghabiskan berjuta bahkan mungkin miliaran pohon di dunia.

Makna rejeki tidak hanya sebatas materi saja, seperti rejeki oksigen yang luar biasa menjadi kebutuhan para makhluk hidup di dunia. Rejeki berupa kesehatan, kenyamanan, kesegaran dan semangat yang di dapat dari udara yang bersih. Melihat hal itu, tentunya Pohon menjadi perantara utama bagi pertumbuhan rejeki di dunia ini bukan?

Atas dasar keinginan untuk menanam benih yang bermanfaat untuk masa depan, kami dari Rumah Zakat bersama 8.000 anak asuh akan ikut dalam barisan Berbagi Hijau untuk Indonesia.
Beberapa kegiatan anak asuh ini tergabung dalam kegiatan Kemah Juara. Dan kegiatan-kegiatan yang akan kami selenggarakan diantaranya:

1.      Menanam Pohon untuk menghijaukan ruang terbuka di perkotaan.
2.      Menanam Mangrove di wilayah pesisir pantai untuk mencegah abrasi, menyerap CO2 dll.
3.      Menanam terumbu karang untuk melestarikan keanekaragaman hayati laut.
4.      Serta kegiatan berorientasi lingkungan lainnya sesuai dengan kondisi setiap wilayah.

Di selenggarakan di 30 kota di Indonesia, pada tanggal 28 - 29 Desember 2012 dengan target penanaman 8.000 pohon untuk Indonesia.

Yuk, ikut Berbagi Hijau untuk Indonesia dengan berdonasi Rp. 110.000

Sahabat bisa berdonasi melalui rekening di bawah ini:
BCA         : 094 301 6001
Mandiri     : 132000 481 974 5
Rekening an Yayasan Rumah Zakat Indonesia

Untuk konfirmasi donasi dan demi ketepatan penyaluran donasi, setelah melakukan transfer donasi sahabat silakan untuk mengklik link Konfirmasi. dengan mencantumkan keterangan Kemah Juara. Konfirmasi ini akan terforward ke admin bank Rumah Zakat agar donasi sahabat segera diproses.



Informasi lebih lanjut bisa YM: rini_rumahzakat
atau kirim e-mail ke :
rini.rumahzakat@gmail.com
Mari Menanam Pohon,
Karena Banyak Pohon Banyak Rejeki ^_^



Selasa, 25 September 2012

Dialog Iblis laknatullah dengan Rasulullah Saw.



Dari Muadz bin jabal dari ibnu abas, Ketika kami sedang bersama Rasulullah Saw di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah, "Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku."
Rasulullah bersabda, “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata, “Ijinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”
Nabi menahannya, “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata, “Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.”
Iblis berkata, “Salam untukmu Muhammad,... salam untukmu para hadirin...”
Rasulullah SAW lalu menjawab, “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab, “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
”Siapa yang memaksamu?”
”Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata, ‘Allah Swt memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.
Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia, jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.’
Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku, tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”
Orang Yang Dibenci Iblis Rasulullah Saw lalu bertanya kepada Iblis, “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab, “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
”Siapa selanjutnya?”
”Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah Swt.”
”lalu siapa lagi?”
”Orang Alim dan wara' (Loyal).”
”Lalu siapa lagi?”
”Orang yang selalu bersuci.”
”Siapa lagi?”
”Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang lain.”
”Apa tanda kesabarannya?”
”Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang-orang yang sabar.”
”Selanjutnya apa?”
”Orang kaya yang bersyukur.”
”Apa tanda kesyukurannya?”
”Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
”Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
”Ia tidak pernah menurutiku dimasa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
”Umar bin Khattab?”
”Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
”Utsman bin Affan?”
”Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
”Ali bin Abi Thalib?”
”Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya, tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah SWT).
Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
”Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
”Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
”Kenapa?”
”Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1 kali kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
”Jika seorang umatku berpuasa?”
”Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
”Jika ia berhaji?”
”Aku seperti orang gila.”
”Jika ia membaca al-Quran?”
”Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
”Jika ia bersedekah?”
”Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
”Mengapa bisa begitu?”
”Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka, dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
”Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
”Suara kuda perang di jalan Allah.”
”Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
”Apa yang dapat membakar hatimu?”
”Istighfar di waktu siang dan malam.”
”Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
”Sedekah yang diam-diam.”
”Apa yang dapat menusuk matamu?”
”Shalat Fajar.”
”Apa yang dapat memukul kepalamu?”
”Shalat berjamaah.”
”Apa yang paling mengganggumu?”
”Majelis para ulama.”
”Bagaimana cara makanmu?”
”Dengan tangan kiri dan jariku.”
”Dimanakah kau menaungi anak-anakmu dimusim panas?”
”Di bawah kuku manusia.”
Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya, “Siapa temanmu wahai Iblis?”
”Pemakan riba.”
”Siapa sahabatmu?”
”Pezina.”
”Siapa teman tidurmu?”
”Pemabuk.”
”Siapa tamumu?”
”Pencuri.”
”Siapa utusanmu?”
”Tukang sihir.”
”Apa yang membuatmu gembira?”
”Bersumpah dengan cerai.”
”Siapa kekasihmu?”
”Orang yang meninggalkan Shalat Jumat”
”Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
”Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah Saw lalu bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali, “Tidak,tidak... tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.
Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikan aku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
”Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
”Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”
Iblis Dibantu oleh 70.000 anak-anaknya
”Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 setan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk mengganggu anak-anak muda, sebagian untuk mengganggu orang-orang tua, sebagian untuk mengganggu wanta-wanita tua, sebagian anak-anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. Tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus. Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan setan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
Setan juga berkata, ‘keluarkan tanganmu,” lalu ia mengeluarkan tangannya lalu setan pun menghiasi kukunya.
Mereka, anak-anakku, selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadah kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”
Cara Iblis Menggoda
”Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?”
”Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.”
”Tahukah kau Muhammad?”
”Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya.”
”Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku.”
”Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, istrinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat, jadilah semuanya anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.”
”Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur-ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat diluar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya 'lihat kiri dan kananmu', ia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan 'shalatmu tidak sah' Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. Ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, setan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. Dan ia pun semakin taat padaku.”
”Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, 'kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.'
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.”
”Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.”
”Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”
10 Permintaan Iblis kepada Allah Swt
”Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
”10 macam”
”apa saja?”
”Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, ’Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.’ (QS Al-Isra: 64)
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada setan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara , maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.
Allah berfirman, ‘Orang -orang boros adalah saudara-saudara setan.’ (QS Al-Isra: 27).
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, ‘Silahkan,’ dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata, “wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.” Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!”
”Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun. Engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.”
”Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah Saw lalu membaca ayat, ”Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah Swt.” (QS Hud :118-119) juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku.” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata, “Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk-makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin kusampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong." 

Mari belajar dari kisah di atas... ^_^

Senin, 03 September 2012

Agar Manfaat Tersebar ke Pelosok Negeri..


 

Kamis, 05 April 2012

Super Infaq Sarana Berbagi dengan Sesama


MEDAN. Superinfak kini menjadi sumber referensi untuk kemudahan berinfak di dalam rumah. Ini dibuktikan oleh Iswandi (29) salah satu donatur Superinfak. Iswandi mendapatkan info Superinfak ini dari sahabatnya.

Mengenai manfaat dengan adanya Superinfak ini, walaupun baru beberapa hari hadir di rumahnya,  kini manfaanya sudah bisa dirasakan. Iswandi yang berprofesi sebagai pemilik '17 Outlet Minyak Wangi' yang tersebar di Sumatera Utara ini mengaku memiliki kemudahan rezeki dan ketenangan dalam diri juga keluarganya. Beberapa outletnya sudah ada Superinfak ini jadi tidak hanya satu yang diletakkan di outlet minyak wanginya.
   
"Superinfak yang berada dioutlet saya tidak hanya diisi oleh pribadi dan keluarga. Namun, masyarakat yang berbelanja bisa memanfaatkan untuk berinfak”, ujarnya. "Saya juga sangat senang anak saya yang berusia 3 tahun sudah mau memasukkan sebagian uangnya ke dalam Superinfak ini juga, sehingga sejak kecil anak saya sudah mau berbagi kepada yang lain," tambahnya.***

Newsroom/M.Angga
Medan
Sumber

Selasa, 03 April 2012

CATATAN SEORANG DONATUR 1 : SITI, BOCAH YATIM TANGGUH


Oleh: Ira Oemar

Selasa, 06 Maret 2012, saya pulang kantor rada “tenggo”, jadi sampai di rumah jam 17.30-an, saya sempat nonton acara “Orang-Orang Pinggiran” di Trans7. Dada saya sesak menyaksikannya, air mata saya meleleh tanpa bisa ditahan, tak mampu berkata-kata. Siti, seorang bocah yatim yang ditinggal mati ayahnya sejak usia 2 tahun. Kini Siti berumur 7 tahun. Sehari-hari sepulang sekolah Siti masih harus berkeliling kampung menjajakan bakso. Karena ia masih anak-anak, tentu belum bisa mendorong rombong bakso. Jadi bakso dan kuahnya dimasukkan dalam termos nasi yang sebenarnya terlalu besar untuk anak seusianya. Termos seukuran itu berisi kuah tentu sangat berat. Tangan kanan menenteng termos, tangan kiri menenteng ember plastik hitam berisi mangkok-mangkok, sendok kuah, dan peralatan lain. Dengan terseok-seok menenteng beban seberat itu, Siti harus berjalan keluar masuk kampung, terkadang jalanannya menanjak naik.
Kalau ada pembeli, Siti akan meracik baksonya di mangkok yang diletakkan di lantai. Maklum ia tak punya meja. Terkadang  jika ada anak yang membeli baksonya, Siti ingin bisa ikut mencicipi. Tapi ia terpaksa hanya menelan ludah, menahan keinginan itu. Setelah 4 jam berkeliling, ia mendapat upah 2000 perak saja! Kalau baksonya tak habis, upahnya hanya Rp. 1000,- saja. Lembaran seribuan lusuh berkali-kali digulung-gulungnya.

Sampai di rumah, Siti tak mendapati siapapun. Ibunya jadi buruh mencangkul lumpur di sawah milik orang lain. Tak setiap hari ia mendapat upah uang tunai. Terkadang ia hanya dijanjikan jika kelak panenan berhasil ia akan mendapatkan bagi hasilnya. Setiap hari kaki Ibunda Siti berlumur lumpur sampai setinggi paha. Ia hanya bisa berharap kelak panenan benar-benar berhasil agar bisa mendapat bayaran. Hari itu Siti ingin bisa makan kangkung. Ia pergi ke rumah tetangganya, mengetuk pintu dan meminta ijin agar boleh mengambil kangkung. Meski sebenarnya Siti bisa saja langsung memetiknya, tapi ia selalu ingat pesan Ibunya untuk selalu minta ijin dulu pada pemiliknya. Setelah diijinkan, Siti langsung berkubang di empang untuk memetik kangkung, sebatas kebutuhannya bersama Ibunya. Petang hari Ibunya pulang. Siti menyerahkan 2000 perak yang didapatnya. Ia bangga bisa membantu Ibunya. Lalu Ibunya memasak kangkung hanya dengan garam. Berdua mereka makan di atas piring seng tua, sepiring nasi tak penuh sepiring, dimakan berdua hanya dengan kangkung dan garam. Bahkan ikan asin pun tak terbeli, kata Ibunda Siti.

Bayangkan, anak sekecil itu, pulang sekolah menenteng beban berat keliling kampung, tiba di rumah tak ada makanan. Kondisi rumahnya pun hanya sepetak ruangan berdinding kayu lapuk, atapnya bocor sana-sini. Sama sekali tak layak disebut rumah. Dengan kondisi kelelahan, dia kesepian sendiri menunggu Ibunya pulang hingga petang hari. Sering Siti mengatakan dirinya kangen ayahnya. Ketika anak-anak lain di kampung mendapat kiriman uang dari ayah mereka yang bekerja di kota, Siti suka bertanya kapan ia dapat kiriman. Tapi kini Siti sudah paham bahwa ayahnya sudah wafat. Ia sering mengajak Ibunya ke makam ayahnya, berdoa disana. Makam ayahnya tak bernisan, tak ada uang pembeli nisan. Hanya sebatang kelapa penanda itu makam ayah Siti. Dengan rajin Siti menyapu sampah yang nyaris menutupi makam ayahnya. Disanalah Siti bersama Ibunya sering menangis sembari memanjatkan doa. Dalam doanya Siti selalu memohon agar dberi kesehatan supaya bisa tetap sekolah dan mengaji. Keinginan Siti sederhana saja: bisa beli sepatu dan tas untuk dipakai sekolah sebab miliknya sudah rusak.

Kepikiran dengan kondisi Siti, dini hari terbangun dari tidur saya buka internet dan search situs Trans7 khususnya acara Orang-Orang Pinggiran. Akhirnya saya dapatkan alamat Siti di Kampung Cipendeuy, Desa Cibereum, Cilangkahan, Banten.Usai sholat Subuh saya hubungi contact person Orang-Orang Pinggiran, meski agak sulit bisa tersambung. Beliau tinggal sekitar 50 km jauhnya dari kampung Siti. Dialah yang menghubungi Trans7 agar mengangkat kisah hidup Siti di acara OOP. Menurut keterangannya, keluarga itu memang sangat miskin, Ibunda Siti tak punya KTP. Pantas saja dia tak terjangkau bantuan resmi Pemerintah yang selalu mengedepankan persyaratan legalitas formal ketimbang fakta kemiskinan itu sendiri. Dia bersedia menjemput saya di Malingping, lalu bersama-sama menuju rumah Siti, jika kita mau memberikan bantuan. Dia juga  berpesan jangan bawa mobil sedan sebab tak bakal bisa masuk dengan medan jalan yang berat.

Saya pun lalu menghubungi Rumah Zakat kota Cilegon. Saya meminta pihak Rumah Zakat sebagai aksi “tanggap darurat” agar bisa menyalurkan kornet Super Qurban agar Siti dan Ibunya bisa makan daging, setidaknya menyelamatkan mereka dari ancaman gizi buruk. Dari obrolan saya dengan Pengurus Rumah Zakat, saya sampaikan keinginan saya untuk memberi Siti dan Ibunya “kail”. Memberi “ikan” untuk tahap awal boleh-boleh saja, tapi memberdayakan Ibunda Siti agar bisa mandiri secara ekonomi tentunya akan lebih bermanfaat untuk jangka panjang. Saya berpikir alangkah baiknya memberi modal pada Ibunda Siti untuk berjualan makanan dan buka warung bakso, agar kedua ibu dan anak itu tidak terpisah seharian. Siti juga tak perlu berlelah-lelah seharian, dia bisa bantu Ibunya berjualan sambil belajar.

Mengingat untuk memberi “kail” tentu butuh dana tak sedikit, pagi ini saya menulis kisah Siti dan memforward ke grup-grup BBM yang ada di kontak BB saya. Juga melalui Facebook. Alhamdulillah sudah ada beberapa respon positif dari beberapa teman saya. Bahkan ada yang sudah tak sabar ingin segera diajak ke Malimping untuk menemui Siti dan memeluknya. Bukan hanya bantuan berupa uang yang saya kumpulkan, tapi jika ada teman-teman yang punya putri berusia 7-8 tahun, biasanya bajunya cepat sesak meski masih bagus, alangkah bermanfaat kalau diberikan pada Siti.

Adapula teman yang menawarkan jadi orang tua asuh Siti dan mengajak Siti dan Ibunya tinggal di rumahnya. Semua itu akan saya sampaikan kepada Pak Tono dan Ibunda Siti kalau saya bertemu nanti. Jika permasalahan Siti telah teratasi kelak, uang yang terkumpul akan saya minta kepada Rumah Zakat untuk disalurkan kepada Siti-Siti lain yang saya yakin jumlahnya ada beberapa di sekitar kampung Siti.

sumber. 

Kamis, 22 Maret 2012

Seni Mendengar


Banyak orang bisa 'berkata', namun sedikit yang mau 'mendengar'.
Padahal jika kita mau kembali ke hokum alam, seharusnya kita harus lebih banyak mendengar daripada bicara. Bukankah Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut?

Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir. Indra pendengaran lebih dulu berfungsi dari pada yang lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih susah daripada berbicara?

Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang, namun nyatanya banyak orang yang lebih suka didengarkan daripada mendengarkan.
Mendengarkan merupakan bagian esensi yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus, biasanya akan muncul banyak masalah.

Jika kita selalu merasa bahwa diri kita benar, dan cara kitalah yang paling tepat, itu berarti kita tidak pernah mendengarkan.

Ide dan opini kita sangat sukar untuk diubah jika fakta tidak mendukung keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta pun kita mungkin hanya akan sekedar meliriknya saja.

Mungkin saat ini kita nyaman dengan cara kita, tapi untuk jangka waktu yang panjang, orang-orang akan menolak dan membenci kita.

Jika kita mau mulai mendengarkan orang lain, maka suatu saat kita akan menyadari kesalahan kita. Jawaban untuk mengatasi sifat ini adalah mengasah skill mendengar aktif.

Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut, tapi juga melibatkan partisipasi aktif kita. Mendengar yang baik bukan berharap datangnya giliran berbicara.

Mendengar adalah komitmen untuk memahami pembicaraan dan perasaan lawan bicara kita. Ini juga sebagai bentuk penghargaan bahwa apa yang orang lain bicarakan adalah bermanfaat untuk kita. Pada saat yang sama kita juga bias mengambil manfaat yang maksimal dari pembicaraan tersebut.

Seni mendengar dapat membangun sebuah relationship. Jika kita melakukannya dengan baik, orang-orang akan tertarik dengan kita dan interaksi kita akan semakin harmonis.

Berikut teknik mudah yang dapat dipraktekkan dengan sangat wajar untuk menjadi seorang pendengar yang baik :
1. Peliharalah kontak mata dengan baik.
Ini menunjukkan kepada lawan bicara tentang keterbukaan dan kesungguhan kita
2. Condongkan tubuh ke depan.
Ini menunjukkan ketertarikan kita pada topik pembicaraan. Cara ini juga akan mengingatkan kita untuk memiliki sudat pandang yang lain, yaitu tidak hanya fokus pada diri kita.
3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang butuh klarifikasi atau ada informasi baru yang perlu kita selidiki dari lawan bicara kita.
4. Buat selingan pembicaraan yang menarik. Hal ini bisa membuat percakapan lebih hidup dan tidak monoton.
5. Cuplik atau ulang beberapa kata
yang diucapkan oleh lawan bicara kita. Ini menunjukkan bahwa kita memang mendengarkan dengan baik hingga hapal beberapa cuplikan kata.
6. Buatlah komitmen untuk memahami
apa yang ia katakan, meskipun kita tidak suka atau marah. Dari sini kita akan mengetahui nilai-nilai yang diterapkan lawan bicara kita, yang mungkin berbeda dengan nilai yang kita terapkan.

Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang, wawasan, persepsi atau kesadaran baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.

Seorang pendengar yang baik sebenarnya hampir sama menariknya dengan pembicara yang baik. Jika kita selalu pada pola yang benar untuk jangka waktu tertentu, maka suatu saat kita akan merasakan manfaatnya.

Prosesnya mungkin akan terasa lama dan menjemukan, tapi lama-kelamaan akan terasa berharganya upaya yang telah kita lakukan. Kita akan merasa lebih baik atas diri kita, hubungan kita, teman-teman kita, anak-anak kita, maupun pekerjaan. Kesimpulan: Jadilah pendengar yang
baik, karena sifat ini bisa menjadi kunci untuk mengembangkan pikiran yang positif, dan merupakan salah satu tangga untuk mencapai kesuksesan

by: A. Ahira

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Iip Arifin